Unit Kegiatan Mahasiswa, Pusat Kegiatan Rohani
Islam atau biasa di singkat dengan UKM PKRI
merupakan salah satu kelembagaan mahasiswa tingkat Fakultas yang ada di
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika) Universitas Riau. UKM ini menaungi
mahasiswa-mahasiswi muslim Faperika yang ingin mengembangkan potensinya di
setiap bidang dengan berpedomankan al-Qur’an dan sunnah. Ukm ini dibentuk atas
dasar kepedulian mahasiswa terhadap masa depan bangsa. Mereka menyadari bahwa kesuksesan
dunia bukanlah satu-satunya tujuan utama yang harus diraih. Namun, bukan
berarti pula terfokus pada satu tujuan yang hakiki; akhirat. Mereka menyadari
bahwa hidup ini butuh keseimbangan antara dunia dan akhirat. Tidak ada yang
prioritas karena dua-duanya saling berkaitan. “Kamu tidak akan mendapatkan
kebahagiaan AKHIRAT bila kau melupakan DUNIAmu,
begitu juga sebaliknya kau tidak akan memperoleh kebahagiaan DUNIA bila
kau melupakan AKHIRATmu.” Karena DUNIA adalah jembatanmu menuju AKHIRAT dan
DUNIAlah tempatmu memperoleh bekal sebanyak-banyaknya untuk menuju ke AKHIRAT.
Sebaliknya. AKHIRAT adalah tempatmu menuai hasil kerja kerasmu di DUNIA dan
AKHIRATlah yang menjadi penentu keberhasilanmu di DUNIA. So, jangan terlena
bila saat ini kita sudah merasa mendapatkan keberhasilan di DUNIA, periksalah
apakah yang kita lakukan juga bermanfaat untuk AKHIRAT kelak.
Ukm PKRI telah
berdiri sejak tahun 1993. Berbagai halangan dan rintangan hadir silih berganti
menjadi ujian bagi kami yang sedang memperjuangkan kalam Illahi. Kami selalu
mengibaratkan wadah ini sebagai Kapal. Ibarat sebuah Kapal yang sedang
berlayar, ia tidak selamanya dapat berlayar dengan tenang karena akan ada
badai, ombak, kabut, dan sebagainya yang hadir seolah ingin meluluhlantakkan
dan menghalangi kami untuk sampai ke tujuan dengan selamat. Karena itu pula,
tak jarang di setiap perjalanan kami akan ada satu-persatu korban yang
berjatuhan karena tidak sanggup menerpa badai, menerjang ombak, dan menembus
kabut yang nan tebal. Bahkan tak jarang pula sang pembawa kapal pun, ikut
terbawa ombak dan diterpa oleh badai. Sungguh, kami tak mengatakan bahwa yang
masih tetap berada di dalam kapal ini telah selamat, karena perjalanan kami
belum usai. Perjalanan ini akan berakhir hingga Sang Penakluk Alam memanggil. Tangan-tangan
kami juga tidak kami sembunyikan untuk menolong korban-korban yang akan
berjatuhan. Berbagai uluran tangan kami hantarkan untuk menyelamatkan mereka
dari bencana alam yang menerpa. Namun, apalah daya, perseteruan antara alam dan
raga tak mampu kami lerai bila Sang Pencipta Semesta tak menakdirkan
kehadirannya. KekuatanNya lah yang mampu mengembalikan mereka untuk kembali
ikut bersama-sama berlayar menuju tujuan dengan selamat. Sekalipun engkau
tenggelam di dasar lautan, Ia mampu mengembalikanmu lagi ke permukaan dan
kembali menaikkan diri ke dalam kapal ini. Teringat sebuah cerita yang menjadi
inspirasi “Kisah nabi Yunus yang di telan oleh Paus”. Bila kita kaji lewat
logika, mungkin kita tidak akan pernah menduga. Seorang manusia yang telaH di telan
oleh seekor mamalia raksasa, sang raja lautan yang ganas memangsa, namun ia
tetap selamat bahkan tidak terluka, karena dalam kejadian itu ia kembali
mengingat kepada sang Pencipta. Ia segera menyadari kesalahan yang menjadi
faktor ia mendapat bencana. Ia menyadari bahwa ia telah durhaka. Maka benar
yang dikatakan bahwasanya semua kembali padaNya. Hanya dengan mengingatNya hati
menjadi tenang. Maka dengan seketika Ia menakdirkan agar si Yunus kembali
diselamatkan karena ia telah bertaubat. Yupz, semoga bisa menginspirasi
kita untuk tetap setia bersamaNya, kembali padaNya, dan selalu berfikir positif
karena Allah bergantung pada prasangka HambaNya. Bila kita saja sudah pesimis
kita tidak akan bertahan dalam kapal ini dengan waktu yang lama, bagaimana
tidak mungkin sewaktu-waktu ia benar-benar menjatuhkan kita dari kapal
keberkahan ini. So, keep your spirit to Journey the World and Hereafter with
Happily.
Dan sertakan doa di setiap sholatmu agar Allah senantiasa mengistiqomahkanmu dalam
jalan kebaikan.
UKM PKRI terdiri
dari berbagai bidang. Mulai dari kaderisasi, Humas, Latbang, Danus, Keputrian,
dan Kenaziran. Semua bidang mempunyai tugas yang berbeda-beda.
Bidang kaderisasi,
ia bertugas untuk menjaga semua penumpang kapal, memberi nutrisi jasmani dan
ruhani para penumpang, merekalah yang mempunyai tugas utama memantau semua
penumpang bilamana sepanjang perjalanan dalam pelayaran ada penumpang yang akan
menjadi korban keganasan bencana alam, namun tidak menutup kemungkinan semua
bidang ikut membantu dalam proses penjagaan dan penyelamatan karena dalam kapal
ini kami semua ibarat sebuah keluarga yang terdiri dari ibu bapak dan anak-anak
yang saling menjaga satu sama lainnya. Inilah sekolah kehidupan yang kami
jalani yang secara tidak langsung mengajarkan kami arti keluarga islami. Bagiku,
“UKM PKRI” MINIATUR NEGERI MADANI. Inilah aktivitas kami. Saling
nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Saling bahu-membahu dalam
melakukan pekerjaan. Saling kunjung-mengunjungi bila ada yang sakit. Saling
warna mewarnai karena kita berbeda-beda. Saling berbagi bila ada yang mempunyai
kelebihan. Saling memberi bila ada yang kesusahan. Saling ingat-mengingatkan
bila ada yang terkhilaf. Saling memberi contoh dan meneladani kebaikan. Dan
saling tutup menutupi keburukan namun tetap memberi lampu untuk kembali memberi
sinar agar tidak selamanya berada dalam kegelapan. Karena kami saling sayang-menyayangi
karenaNya. Cinta kami cinta yang suci karenaNya. Bilamana ada noda yang
mewarnai, mungkin hati kami sedang tidak sering berkomunikasi denganNya ataupun
bisa jadi cinta kami pada dunia melebihi cinta kami pada pemilikNya. Karena
kami tak sempurna. Kami hanya berusaha meneladani kekasihNya. Namun, kami tak
sanggup menyamakan kekuatan imannya.
Bidang humas, ia
bertugas untuk berkomunikasi dengan kapal yang lain. Ialah yang membuka
jaringan seluas-luasnya agar kami bisa melihat kondisi keluarga kami yang
memiliki tujuan yang sama namun dengan kapal layar yang berbeda. Kami bisa
saling melihat kondisi mereka, saling berbagi bahkan juga bertukar ide dan
cerita mengenai kapal yang kami tumpangi masing-masing. Sehingga kapal kami
lebih berwarna. Mulai dari mengadopsi ilmu, kreatifitas, kegiatan, serta
nuansa-nuansa kebaikan yang mereka miliki, dapat kami berikan pada para
penumpang kami. Itupun terjadi pada mereka. Mereka juga dapat memperoleh
inspirasi nutrisi yang berbeda dari kami. Itulah indahnya kebersamaan. Melangkah
dengan satu tujuan dengan style dan cirri khas masing-masing. Tidak ada rasa
iri dan dengki, bahkan kami saling membantu bilamana kehadiran mereka ataupun kami
saling dibutuhkan.
Bidang latbang,
ia bertugas untuk mengembangkan potensi para penumpang kapal. Berbagai pelatihan
dan aktivitas pengembangan diri ia jalankan agar para penumpang tidak hanya
mampu menjalankan tugasnya sebagai penumpang biasa, tapi dapat bermanfaat bagi
para penumpang lain di kapal yang berbeda, bahkan di setiap tempat pendaratan. Selain
berlayar dalam satu kapal yang sama kami juga memiliki kehidupan di daratan
yang berbeda. Bilamana kapal ini berlabuh di pelabuhan kami akan menjalani
aktivitas sehari-hari yang berbeda. Sehingga strategi kami dalam menyebarkan
kebaikan pun berbeda-beda pula. Kami ibarat para petualang. Disaat yang
bersamaan kami menumpangi 1 kapal yang sama, namun ketika sampai menuju daratan
kami bertualang di negeri yang berbeda. Sehingga, agar kami dapat bertahan
hidup dimanapun kami berada, bidang latbanglah yang bertugas menemukan,
mengembangkan, serta membantu mengaplikasikan potensi-potensi yang telah kami
temukan di dalam kapal. Sungguh, petualangan ini sangat menakjubkan bagi siapa
yang mengerti arti indahnya perjuangan.
Bidang danus, ia
bertugas untuk mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya, agar kapal tetap dapat
berlayar. Baik untuk perbekalan berlayar seperti bahan bakar, persediaan air
bersih, makanan, dan lain sebagainya, merekalah yang bertugas untuk
menyediakannya. Sehingga para penumpang tetap dalam keadaan tenang dalam
menjalankan tugas-tugasnya. Dalam dunia nyata mereka ibarat banker, merekalah yang menyimpan
segala kebutuhan penumpang dan kapal.
Bidang
Keputrian, ini adalah bidang yang paling istimewa (hehehe). Bidang ini hanya
menaungi para penumpang kaum hawa. Ia bertugas seperti ibu, yaitu mendidik para
calon pendidik serta sekolah para calon pemilik sekolah masa depan. Ia teristimewa
karena ia yang akan mengistimewakan. Maksudnya? Saya akan mengambil beberapa
khiasan istimewa yang saya maksudkan. 1. Wanita penentu kebaikan suatu Negara,
2. Di balik lelaki yang hebat, ada wanita yang hebat, 3. Wanita adalah sekolah
pertama bagi anak-anaknya, 4. Wanita sholehah adalah sebaik-baiknya perhiasan
dunia, waduuuh banyak lagi deh… wanita bukan hanya menjadi ibu bagi
anak-anaknya melainkan ibu bagi semua anak yang ada di dunia, ibu bagi semua
ibu, dan ibu bagi seorang ayah, dll.. So, bagaimana bisa menjadi demikian,
disinilah sekolahnya. Kapal ini tidak akan ditumpangi oleh orang-orang hebat
bila ibu para penumpang tidak hebat. Mengapa demikian? Karena baik penumpang
kaum hawa ataupun kaum adam, pendidik ataupun sekolah pertama mereka adalah
bersumber dari ibu (kaum hawa). So, pendidikan kaum hawa harus diutamakan. Namun,
bukan berarti menitik beratkan pendidikan yang terberat harus ditanggung oleh
kaum hawa semua yaa. Kaum adam pun punya kewajiban untuk menjadi lebih cerdas
dari kaum hawa, karena sejatinya tetap kaum adamlah yang menjadi pemimpin bagi
kaum hawa. So, Let’s to study hard for kaum hawa n adam.. Fastabiqul Khairat.
and the Last..
Bidang
Kenaziran, bidang ini bertugas mengurus rumah tangga kapal ini. Ialah yang
menjaga kebersihan, kenyamanan, keindahan kapal ini agar para penumpang dapat
mengistirahatkan diri dengan nyaman, bekerja dengan mata yang selalu segar
dengan pemandangan keindahan, serta menjalankan tugasNya dengan penuh gairah
karena kebersihan yang dirasakan.
Dan pada
akhirnya semua bidang bertugas dengan bersama-sama, tidak ego satu sama lain,
karena semua satu tubuh, satu kapal, satu perjuangan. Semua kan menuju tempat
pemberhentian yang sama. Tidak tahu kapan hadirnya masa itu. Yang perlu kita
tahu adalah bagaimana agar kita dapat bersama-sama menuju tempat tujuan dengan
senyuman kebahagian karena kita telah berusaha menabung kebaikan selama perjalanan
pelayaran ini di mulai.
Hanya ucapan
terima kasih, Jazakallah, Jazakillah khairan Katsiran, Syukron, Arigato, Danke,
yang dapat saya ucapkan sebagai bentuk kesyukuran dan terima kasih kepada
kakak-kakak para penumpang terdahulu yang saat ini telah berada di kapal-kapal
yang berbeda, yang telah mengajak saya ke dalam kapal ini. Tanpa uluran tangan
kalian saya tak akan bisa berada dalam kapal ini bersama-sama untuk menegakkan
panji-panji Illahi di atas muka bumi ini. Semoga keistiqomahan di dalam kapal
ini pun menjadi bukti tanda terima kasih saya, yang tidak hanya terungkap lewat
bibir, melainkan tindakan serta perbuatan. Dan yang selalu saya tanamkan
sebagai balas jasa adalah tetap mempertahankan nama baik kapal ini dimanapun
berada, dengan cara menebarkan kebaikan sebanyak-banyaknya. Begitu jugalah bagi
adinda-adinda penumpang kapal yang saat ini masih tergolong muda sebagai
penumpang kapal. Jangan pernah menyerah, karena kamu tak sendiri. ketika kamu
merasa bebanmu amatlah berat, mungkin Sang Penakluk Alam sedang merindukan
keberadaanmu untuk berdua saja denganNya. Selalu semangat dalam menebarkan kebaikan,
InsyaAllah kau akan menuai kemanfaatannya saat ini, lusa, ataupun nanti di
surgaNya. So, saya ingin menyanyikan sebuah lagu penyemangat yang selalu saya
nyanyikan bilamana ada kapal bajak laut yang menghampiri.. simaknya
“Aku anak Rohis
selalu Optimis
Bukannya sok Narsis
kami memang Manis
Kami Aktivis,
Benci Anarkis
Walau kantongku
Tipis, Ku bukan Teroris”
Semua yang ada pada dirimu itu
atas Kehendak dan KuasaNya, selalulah bersyukur dan berterima kasih padaNya..
Terima kasih banyaak Ya Allah ya Tuhanku
No comments:
Post a Comment