Friday, February 5, 2016

Mari mengenal "UKM PKRI" Faperika UR


 Unit Kegiatan Mahasiswa, Pusat Kegiatan Rohani Islam atau biasa di singkat dengan UKM PKRI  merupakan salah satu kelembagaan mahasiswa tingkat Fakultas yang ada di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika) Universitas Riau. UKM ini menaungi mahasiswa-mahasiswi muslim Faperika yang ingin mengembangkan potensinya di setiap bidang dengan berpedomankan al-Qur’an dan sunnah. Ukm ini dibentuk atas dasar kepedulian mahasiswa terhadap masa depan bangsa. Mereka menyadari bahwa kesuksesan dunia bukanlah satu-satunya tujuan utama yang harus diraih. Namun, bukan berarti pula terfokus pada satu tujuan yang hakiki; akhirat. Mereka menyadari bahwa hidup ini butuh keseimbangan antara dunia dan akhirat. Tidak ada yang prioritas karena dua-duanya saling berkaitan. “Kamu tidak akan mendapatkan kebahagiaan AKHIRAT bila kau melupakan DUNIAmu,  begitu juga sebaliknya kau tidak akan memperoleh kebahagiaan DUNIA bila kau melupakan AKHIRATmu.” Karena DUNIA adalah jembatanmu menuju AKHIRAT dan DUNIAlah tempatmu memperoleh bekal sebanyak-banyaknya untuk menuju ke AKHIRAT. Sebaliknya. AKHIRAT adalah tempatmu menuai hasil kerja kerasmu di DUNIA dan AKHIRATlah yang menjadi penentu keberhasilanmu di DUNIA. So, jangan terlena bila saat ini kita sudah merasa mendapatkan keberhasilan di DUNIA, periksalah apakah yang kita lakukan juga bermanfaat untuk AKHIRAT kelak.
Ukm PKRI telah berdiri sejak tahun 1993. Berbagai halangan dan rintangan hadir silih berganti menjadi ujian bagi kami yang sedang memperjuangkan kalam Illahi. Kami selalu mengibaratkan wadah ini sebagai Kapal. Ibarat sebuah Kapal yang sedang berlayar, ia tidak selamanya dapat berlayar dengan tenang karena akan ada badai, ombak, kabut, dan sebagainya yang hadir seolah ingin meluluhlantakkan dan menghalangi kami untuk sampai ke tujuan dengan selamat. Karena itu pula, tak jarang di setiap perjalanan kami akan ada satu-persatu korban yang berjatuhan karena tidak sanggup menerpa badai, menerjang ombak, dan menembus kabut yang nan tebal. Bahkan tak jarang pula sang pembawa kapal pun, ikut terbawa ombak dan diterpa oleh badai. Sungguh, kami tak mengatakan bahwa yang masih tetap berada di dalam kapal ini telah selamat, karena perjalanan kami belum usai. Perjalanan ini akan berakhir hingga Sang Penakluk Alam memanggil. Tangan-tangan kami juga tidak kami sembunyikan untuk menolong korban-korban yang akan berjatuhan. Berbagai uluran tangan kami hantarkan untuk menyelamatkan mereka dari bencana alam yang menerpa. Namun, apalah daya, perseteruan antara alam dan raga tak mampu kami lerai bila Sang Pencipta Semesta tak menakdirkan kehadirannya. KekuatanNya lah yang mampu mengembalikan mereka untuk kembali ikut bersama-sama berlayar menuju tujuan dengan selamat. Sekalipun engkau tenggelam di dasar lautan, Ia mampu mengembalikanmu lagi ke permukaan dan kembali menaikkan diri ke dalam kapal ini. Teringat sebuah cerita yang menjadi inspirasi “Kisah nabi Yunus yang di telan oleh Paus”. Bila kita kaji lewat logika, mungkin kita tidak akan pernah menduga. Seorang manusia yang telaH di telan oleh seekor mamalia raksasa, sang raja lautan yang ganas memangsa, namun ia tetap selamat bahkan tidak terluka, karena dalam kejadian itu ia kembali mengingat kepada sang Pencipta. Ia segera menyadari kesalahan yang menjadi faktor ia mendapat bencana. Ia menyadari bahwa ia telah durhaka. Maka benar yang dikatakan bahwasanya semua kembali padaNya. Hanya dengan mengingatNya hati menjadi tenang. Maka dengan seketika Ia menakdirkan agar si Yunus kembali diselamatkan karena ia telah bertaubat. Yupz, semoga bisa menginspirasi kita untuk tetap setia bersamaNya, kembali padaNya, dan selalu berfikir positif karena Allah bergantung pada prasangka HambaNya. Bila kita saja sudah pesimis kita tidak akan bertahan dalam kapal ini dengan waktu yang lama, bagaimana tidak mungkin sewaktu-waktu ia benar-benar menjatuhkan kita dari kapal keberkahan ini. So, keep your spirit to Journey the World and Hereafter with Happily. Dan sertakan doa di setiap sholatmu agar Allah senantiasa mengistiqomahkanmu dalam jalan kebaikan.
UKM PKRI terdiri dari berbagai bidang. Mulai dari kaderisasi, Humas, Latbang, Danus, Keputrian, dan Kenaziran. Semua bidang mempunyai tugas yang berbeda-beda.
Bidang kaderisasi, ia bertugas untuk menjaga semua penumpang kapal, memberi nutrisi jasmani dan ruhani para penumpang, merekalah yang mempunyai tugas utama memantau semua penumpang bilamana sepanjang perjalanan dalam pelayaran ada penumpang yang akan menjadi korban keganasan bencana alam, namun tidak menutup kemungkinan semua bidang ikut membantu dalam proses penjagaan dan penyelamatan karena dalam kapal ini kami semua ibarat sebuah keluarga yang terdiri dari ibu bapak dan anak-anak yang saling menjaga satu sama lainnya. Inilah sekolah kehidupan yang kami jalani yang secara tidak langsung mengajarkan kami arti keluarga islami. Bagiku, “UKM PKRI” MINIATUR NEGERI MADANI. Inilah aktivitas kami. Saling nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Saling bahu-membahu dalam melakukan pekerjaan. Saling kunjung-mengunjungi bila ada yang sakit. Saling warna mewarnai karena kita berbeda-beda. Saling berbagi bila ada yang mempunyai kelebihan. Saling memberi bila ada yang kesusahan. Saling ingat-mengingatkan bila ada yang terkhilaf. Saling memberi contoh dan meneladani kebaikan. Dan saling tutup menutupi keburukan namun tetap memberi lampu untuk kembali memberi sinar agar tidak selamanya berada dalam kegelapan. Karena kami saling sayang-menyayangi karenaNya. Cinta kami cinta yang suci karenaNya. Bilamana ada noda yang mewarnai, mungkin hati kami sedang tidak sering berkomunikasi denganNya ataupun bisa jadi cinta kami pada dunia melebihi cinta kami pada pemilikNya. Karena kami tak sempurna. Kami hanya berusaha meneladani kekasihNya. Namun, kami tak sanggup menyamakan kekuatan imannya.
Bidang humas, ia bertugas untuk berkomunikasi dengan kapal yang lain. Ialah yang membuka jaringan seluas-luasnya agar kami bisa melihat kondisi keluarga kami yang memiliki tujuan yang sama namun dengan kapal layar yang berbeda. Kami bisa saling melihat kondisi mereka, saling berbagi bahkan juga bertukar ide dan cerita mengenai kapal yang kami tumpangi masing-masing. Sehingga kapal kami lebih berwarna. Mulai dari mengadopsi ilmu, kreatifitas, kegiatan, serta nuansa-nuansa kebaikan yang mereka miliki, dapat kami berikan pada para penumpang kami. Itupun terjadi pada mereka. Mereka juga dapat memperoleh inspirasi nutrisi yang berbeda dari kami. Itulah indahnya kebersamaan. Melangkah dengan satu tujuan dengan style dan cirri khas masing-masing. Tidak ada rasa iri dan dengki, bahkan kami saling membantu bilamana kehadiran mereka ataupun kami saling dibutuhkan.
Bidang latbang, ia bertugas untuk mengembangkan potensi para penumpang kapal. Berbagai pelatihan dan aktivitas pengembangan diri ia jalankan agar para penumpang tidak hanya mampu menjalankan tugasnya sebagai penumpang biasa, tapi dapat bermanfaat bagi para penumpang lain di kapal yang berbeda, bahkan di setiap tempat pendaratan. Selain berlayar dalam satu kapal yang sama kami juga memiliki kehidupan di daratan yang berbeda. Bilamana kapal ini berlabuh di pelabuhan kami akan menjalani aktivitas sehari-hari yang berbeda. Sehingga strategi kami dalam menyebarkan kebaikan pun berbeda-beda pula. Kami ibarat para petualang. Disaat yang bersamaan kami menumpangi 1 kapal yang sama, namun ketika sampai menuju daratan kami bertualang di negeri yang berbeda. Sehingga, agar kami dapat bertahan hidup dimanapun kami berada, bidang latbanglah yang bertugas menemukan, mengembangkan, serta membantu mengaplikasikan potensi-potensi yang telah kami temukan di dalam kapal. Sungguh, petualangan ini sangat menakjubkan bagi siapa yang mengerti arti indahnya perjuangan.
Bidang danus, ia bertugas untuk mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya, agar kapal tetap dapat berlayar. Baik untuk perbekalan berlayar seperti bahan bakar, persediaan air bersih, makanan, dan lain sebagainya, merekalah yang bertugas untuk menyediakannya. Sehingga para penumpang tetap dalam keadaan tenang dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dalam dunia nyata mereka ibarat banker, merekalah yang menyimpan segala kebutuhan penumpang dan kapal. 
Bidang Keputrian, ini adalah bidang yang paling istimewa (hehehe). Bidang ini hanya menaungi para penumpang kaum hawa. Ia bertugas seperti ibu, yaitu mendidik para calon pendidik serta sekolah para calon pemilik sekolah masa depan. Ia teristimewa karena ia yang akan mengistimewakan. Maksudnya? Saya akan mengambil beberapa khiasan istimewa yang saya maksudkan. 1. Wanita penentu kebaikan suatu Negara, 2. Di balik lelaki yang hebat, ada wanita yang hebat, 3. Wanita adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, 4. Wanita sholehah adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia, waduuuh banyak lagi deh… wanita bukan hanya menjadi ibu bagi anak-anaknya melainkan ibu bagi semua anak yang ada di dunia, ibu bagi semua ibu, dan ibu bagi seorang ayah, dll.. So, bagaimana bisa menjadi demikian, disinilah sekolahnya. Kapal ini tidak akan ditumpangi oleh orang-orang hebat bila ibu para penumpang tidak hebat. Mengapa demikian? Karena baik penumpang kaum hawa ataupun kaum adam, pendidik ataupun sekolah pertama mereka adalah bersumber dari ibu (kaum hawa). So, pendidikan kaum hawa harus diutamakan. Namun, bukan berarti menitik beratkan pendidikan yang terberat harus ditanggung oleh kaum hawa semua yaa. Kaum adam pun punya kewajiban untuk menjadi lebih cerdas dari kaum hawa, karena sejatinya tetap kaum adamlah yang menjadi pemimpin bagi kaum hawa. So, Let’s to study hard for kaum hawa n adam.. Fastabiqul Khairat.
and the Last..
Bidang Kenaziran, bidang ini bertugas mengurus rumah tangga kapal ini. Ialah yang menjaga kebersihan, kenyamanan, keindahan kapal ini agar para penumpang dapat mengistirahatkan diri dengan nyaman, bekerja dengan mata yang selalu segar dengan pemandangan keindahan, serta menjalankan tugasNya dengan penuh gairah karena kebersihan yang dirasakan.
Dan pada akhirnya semua bidang bertugas dengan bersama-sama, tidak ego satu sama lain, karena semua satu tubuh, satu kapal, satu perjuangan. Semua kan menuju tempat pemberhentian yang sama. Tidak tahu kapan hadirnya masa itu. Yang perlu kita tahu adalah bagaimana agar kita dapat bersama-sama menuju tempat tujuan dengan senyuman kebahagian karena kita telah berusaha menabung kebaikan selama perjalanan pelayaran ini di mulai.
Hanya ucapan terima kasih, Jazakallah, Jazakillah khairan Katsiran, Syukron, Arigato, Danke, yang dapat saya ucapkan sebagai bentuk kesyukuran dan terima kasih kepada kakak-kakak para penumpang terdahulu yang saat ini telah berada di kapal-kapal yang berbeda, yang telah mengajak saya ke dalam kapal ini. Tanpa uluran tangan kalian saya tak akan bisa berada dalam kapal ini bersama-sama untuk menegakkan panji-panji Illahi di atas muka bumi ini. Semoga keistiqomahan di dalam kapal ini pun menjadi bukti tanda terima kasih saya, yang tidak hanya terungkap lewat bibir, melainkan tindakan serta perbuatan. Dan yang selalu saya tanamkan sebagai balas jasa adalah tetap mempertahankan nama baik kapal ini dimanapun berada, dengan cara menebarkan kebaikan sebanyak-banyaknya. Begitu jugalah bagi adinda-adinda penumpang kapal yang saat ini masih tergolong muda sebagai penumpang kapal. Jangan pernah menyerah, karena kamu tak sendiri. ketika kamu merasa bebanmu amatlah berat, mungkin Sang Penakluk Alam sedang merindukan keberadaanmu untuk berdua saja denganNya. Selalu semangat dalam menebarkan kebaikan, InsyaAllah kau akan menuai kemanfaatannya saat ini, lusa, ataupun nanti di surgaNya. So, saya ingin menyanyikan sebuah lagu penyemangat yang selalu saya nyanyikan bilamana ada kapal bajak laut yang menghampiri.. simaknya
“Aku anak Rohis selalu Optimis
Bukannya sok Narsis kami memang Manis
Kami Aktivis, Benci Anarkis
Walau kantongku Tipis, Ku bukan Teroris”
Semua yang ada pada dirimu itu atas Kehendak dan KuasaNya, selalulah bersyukur dan berterima kasih padaNya.. Terima kasih banyaak Ya Allah ya Tuhanku 

No comments: